Ada fenomena menarik pada selesi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pemerintah Kota Denpasar, Bali. Jumlah pelamar yang ikut mengadu peruntungan pada seleksi CPNS di Denpasar tercatat 1.765 peserta. Dari jumlah itu, ternyata pelamar yang memegang kartu indentitas Buleleng terbanyak dibandingkan daerah lainnya, termasuk kota Denpasar. Minimnya lapangan pekerjaan dan banyaknya lulusan kampus di daerah itu diperkirakan menjadi penyebab utama membeludaknya pencari kerja dari daerah Bali Utara tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Denpasar, jumlah pelamar berdasarkan daerah asal tertinggi dari Buleleng dengan jumlah pelamar sebanyak 414 orang. Posisi kedua Gianyar 249 pelamar, Tabanan 222 pelamar, Badung 195 pelamar.
Pelamar dari Denpasar jumlahnya hanya 165 orang, dari Klungkung 151 orang, Karangasem 150 orang, Bangli 80 orang dan Jembrana 41 orang.
" Pelamar CPNS di Denpasar memang didominasi warga Buleleng," kata Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar Ida Bagus Rahoela, Rabu 2 Oktober 2013.
Rahoela menambahkan formasi CPNS di Denpasar ternyata juga diminati oleh pencari kerja dari luar Bali seperti dari Jawa, NTT dan NTB. Jumlah pelamar dari luar Bali mencapai 98 orang. Khususnya untuk pelamar dari luar Bali yang menggunakan pesawat, harus mengantisipasi penutupan bandara saat APEC. " Jangan sampai mereka terlambar mengikuti seleksi karena panitia hanya menoleransi keterlambatan sepuluh menit. Kalau lebih dari itu, peserta bisa dinyatakan gugur," katanya mengingatkan.
Dari formasi total 50 orang guru yang dicari, katanya, formasi guru kelas menjadi sasaran pendaftaran peserta. Untuk formasi guru kelas yang dicari 34 orang, namun yang mendaftar mencapai 1.299 orang. Sisanya melamar untuk formasi guru SMK. " Formasi yang paling sedikit dicari adalah untuk jurusan kecantikan. Ada satu lowongan yang melamar enam orang ujarnya.
Sumber Media Cetak : Bali Post, 3 Oktober 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar